Rabu, 02 Desember 2009

Senin, 30 November 2009

demokrasi di indonesia

ISI
Demokrasi adalah dari rakyat untuk rakyat itulah kata-kata yang sering muncul dalam kata-kata seseorang ketika berpikir tentang demokrasi, tidak terasa demokrasi di Indonesia telah berjalan selam 10 tahun lamanya. Pada awalnya banyak yang mengira bahwa demokrasi di Indonesia tidak akan berjalan lama karena begitu kompleksnya masalah yang terjadi di Indonesia. Di Indonesia ada dua model rezim demokrasi yaitu orde lama dan orde baru. Demokrasi orde lama ialah demokrasi terpimpin waktu itu yang memimpin Indonesia ialah pak soekarno dan orde baru di pimpin oleh soeharto waktu itu demokrasi pancasila yang di jalankan oleh soeharto. Tetapi nama tinggal nama demokrasi di Indonesia tidak berjalan seperti namanya orde baru lebih condong pada pemerintahan yang otoriter. Banyak demo disana-sini dan banyak mahsiswa yang di tangkap karena mendemo pemerintah, pembelengguan disana-sini.
Di pasungnya dua orde membuat masyarakat ingin membuat perubahan dimana ada kebebasan tanpa adanya tekanan. Pada tahun 1997 maraknya masa yang melakukan demo di jalan – jalan banyak mahasiswa yang di tangkap dan di bunuh karena di anggap melecehkan pemerintahan, pada awal tahun 1998 lengserlah presiden soeharto dari jabatanya yang dia duduki selama 32 tahun itu. Tetapi selama 10 tahun perjalanan demokrasi ini pemerintah Indonesia belum menunjukan performance yang begitu berarti dan profesionalitas masih di anggap kurang.
Sekarang di Indonesia berjalan demokrasi terpimpin yang memilih pemimpin secara langsung, dengan ini masyarakat dapat menyuarakan aspirasinya secara langsung melalui partai yang mereka anut, tetapi masih kuatnya KKN di Indonesia ini, sekarang munculnya KPK yang berwenang untuk menngkap para koruptor, namun di sisi lain, para penggemplang dana bantuan likuiditas bank Indonesia mendapatkan pengampunan yang tidak sepadan dengan dosa-dosa mereka terhadap perekonomian, tetapi di sisi lain ada sisi positif di balik itu semua yaitu lahirnya undang-undang yang mengatur bahwa Negara mengalokasikan pembelanjaanya untuk biaya pendidikan sebesar 20% . termasuk terlahirnya undang-undang yang mengatur tentang pornografi dan porno aksi di Indonesia ini dan mendapat dukungan dari ormas muslim ini mencerminkan bahwa umat muslim juga turut anmbil bagian dalam demokrasi tersebut
Di lihat dari sisi ekonomi Indonesia bisa dikatakan mendapatkan kemajuan yang bisa di bilang bagus tetapi ekonomi Indonesia sekarang ini terkena pengaruh besar dari ekonomi kapitalisme. Bahkan di pemerintah kita terkesan tunduk terhadapa tekanan kapitalis internasional yang tidak di perlihatkan secara kasat mata kepada public namun bias di rasakan.
Amartyan sen adalah orang ekonomi yang menerima nobel baru-baru ini mengatakan bahwa ketika demo krasi di suatu Negara dapat berjalan dengan baik maka di suatu Negara tersebut akan mengalami berkurangnya warga miskin secara berangsur angsur, ini di karenakan pihak legeslatis menyuarakan suara dan hak orang miskin yang selama ini di gembar gemborkan oleh pemerintah kita dan pihak eksekutif melaksanakan suara-suara tersebut maka dengan begitu kemiskinan bisa ditekan sekecil mungkin tetapi kenyataanya sampai sekarang pun masih banyak legeslatif yang masih memikirkan masalah perutnya sendiri.
Di tahun 2009 tepatnya banyak partai-partai baru muncul dan mengajukan calon yang mereka anggap mampu sampai banyaknya partai sampai-sampai kertas pemilu menjadi besar ukuranya dan calon yang mereka ajukan menurut saya kurang memadai karena dari orang yang tidak tau apa-apa tentang jalanya pemerintahan yang malah di calonkan, ini membuat timbulnya pertanyaan baru yaitu apakah para caleg yang di ajukan partainya mampu mengurusi rakyat padahal megurus diri sendiri saja belum tentu bisa, ini dikarenakan yang di ajukan penjual-penjual yang di ambil dari jalan-jalan yang tidak jelas latar belakang dan pendidikan yang telah mereka capai.
Demokrasi bukan hanya bebas dalam menyampaikan aspirasi rakyat kepada kaum elit, tetapi demokrasi juga mengacu pada perkembangan ekonomi yang semakin membaik tapi ketika di Negara berkembang demokrasinya kurang berjalan baik maka ini akan berdampak buruk di samping itu sekarang adalah jaman global siapa saja bisa masuk kemana saja tanpa kesulitan ini dapat menyebabkan pengaruh dari luar dalam daya upaya memecah belah Negara kita.